By. Mujiharto Panga
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara
dengan penduduk muslim terbanyak di dunia, sekali lagi, terbanyak di dunia.
Maka melihat keterangan di atas, seharusnya Indonesia menjadi negara yang
indah, damai, dan beradab. Tapi lihat saja kenyataannya, kita tidak bisa
menutup mata dan telinga dengan pemberitaan sehari-hari yang mengabarkan
tentang kisah-kisah menyedihkan dan tak beradab. Mulai dari anak-anak yang
melakukan pencabulan, berjudi, menghisab sabu. Remaja tawuran antar sekolah,
kumpul kebo, menjadi pengedar, minum-minuman keras. Orang tua yang mencabuli
anaknya sendiri, membunuh anggota keluarga sendiri, membunuh karena masalah
sepele, bunuh diri, mutilasi, dan sebagainya. Sampai kepada pejabat kita yang melakukan
tindak asusila, dan korupsi besar-besaran. Hampir setiap hari kejadian semacam
ini keluar di pemberitaan. Sebenarnya apa yang terjadi? Di mana moral mereka?
Bukankah sebagian besar dari mereka adalah muslim? Bukankah orang muslim
seharusnya menjadi rahmatan lil ‘alamin?
Jika dikatakan tidak
berpendidikan sepertinya tidak juga. Saya yakin kebanyakan dari mereka telah
mengenyam pendidikan dasar, bahkan tidak sedikit yang sudah sarjana bahkan
lebih. Lantas mengapa moral mereka bisa sebegitu hancurnya? Jawabannya adalah
tidak memahami dan menjalankan ajaran islam secara kaffah. Jika mereka tahu
bahwa membunuh binatang semena-mena saja dilarang oleh islam, mana mungkin
sampai berani membunuh sesama manusia, apalagi sesama muslim. Jika mereka tahu
bahwa islam melarang untuk mencuri dan menipu dan mereka menjalankan larangan
itu, mana mungkin mereka berani melakukan korupsi. Abdullah bin Umar رضي الله عنه
mengatakan bahwa Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda, “Orang Islam itu adalah
orang yang orang-orang Islam lainnya selamat dari lidah dan tangannya; dan
orang yang berhijrah (muhajir) adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang
oleh Allah.” Sudah sangat jelas bagaimana islam menjelaskan bagaimana ciri
orang islam sesungguhnya.
B. Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan
agar kita mengetahui bahwa sesungguhnya agama islam ini adalah agama yang
benar-benar penunjuk jalan yang benar.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Islam Rahmatan lil’alamin
1.
Pengertian islam
Kata “islam”
adalah kata bahasa arab yaitu “salima” Yaslamu, yang dimasdarkan
menjadi “islaman” yang berarti damai.
2.
Pengertian rahmatan
Kata
‘rahmatan” kata bahas Arab yaitu “rohima” yang dimasdarkan menjadi “ rahmatan’
yang artinya kasih sayang.
3.
Pengertian lil’alamin
Kata “Al-alamin”
adalah kata bahasa Arab yaitu “alam” yang dijama’kan menjadi “alamin”
yang artinya alam semesta yang mencakup bumi beserta isinya.
Maka yang
dimaksud dengan islam rahmatan lil’alamin adalah islam yang kehadirannya
ditengah kehidupan masyarakat mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang magi
manusia maupun alam.
B. Keadaan
Bumi Sebelum Islam
Islam
merupakan agama yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW yaitu pada saat
Rasulullah SAW berumur 14 tahun. Keadaan bumi sebelum masuknya Islam merupakan keadaan yang amat buruk dan
menggenaskan dimana sebagian dari manusia ada menyembah pohon, batu, patung
(berhala), matahari, bulan dan bintang, bahkan ada yang menyembah sesama
manusia yang mana kesemuanya itu adalah ciptaan Allah SWT.
Manusia yang
hidup dimasa itu tidak lagi mempunyai rasa kemanusiaan dan keadilan. Yang kuat
akan semakin berdiri tegak dan ditakuti, sedangkan yang lemah akan semakin
tertindas.
Kebiasaan-kebiasaan
manusia pada saat itu tidak lagi mencerminkan manusia yang mempunyai akal
seperti yang telah diberikan Allah SWT untuk berfikir dan merenungkan karunia
dan ni’mat Allah SWT melainkan akal mereka telah ditundukkan oleh hawa nafsu.
Kezaliman terjadi dimana-mana. Bahkan mereka tega untuk mengubus hidup-hidup
anak perempuan yang baru saja dilahirkan oleh ibunya. Karena mereka menganggap
anak perempuan itu adalah aib bagi mereka.
C. Islam
Dibawa Oleh Nabi Muhammad
Muhammad SAW lahir di Makkah pada talon 570. karma ayahnya meninggal sebelum ia dilahukan dan ibunya
mcmnggal dalam waktu yang tidak lama setelah ayahnya, make ia di besarkan oleh pamannya yang berasal dari suku
Quraisy yang
terhormat. la, besar dalam, keadaan buta huruf, tidak dapat membaca dan menulis
sampai ia wafat Masyarakataya,
sebelum ia mendapatkan risalah kenabian, adalah masyarakat yang tidak memperdulikan pengetahuan
dan kebanyakan dari mereka, adalah buta
huruf. Ketika ia menginjak, dewasa, ia dikenal sebagai orang yang berkata benar, jujur, dapat dipercaya, dermawan
dan berhati mulia. Dia sangat dapat dipercaya sehingga ia mendapat
julukan al-amin (orang yang dapat dipercaya). Muhammad
SAW adalah orang yang tact beragama. Dan ia sangat membenci kerusakan moral dan
penyembahan berhala yang dilakukan masyarakatnya.
Pada umur 40
tahun, Muhammad SAW menerima Wahyu yang pertama, dart Allah SWT dengan
perantaraan. malaikat Jibril. Wahyu-wahyu itu turun selama 23 tahun, dan
kurnpulan wahyu itu disebut Al-Qur'an.
Tidak lama
setelah ia mulai membacakan Al-Qur'an dan menyebarkan kebenaran yang telah di
turunkan Allah SWT kepadanya, ia dan sekelompok kecil sahababat meadapatkan
siksaan dart orang-orang kafir. Karena siksaan itu scmakin bertambah hebat make
pada tahun 622 Allah SWT memerintahkan mereka untuk berhijrah-hijrah. Dan
Makkah ke kota Madinah yang berjarak 260 mil utara. Yang menjadi tanda di
mulainya perfutuagan, kaleader bagi umat Islam.
Setelah
beberapa tahun, Muhammad SAW dan pars sahabatnya dapat kembali ke Makkah,
dimana mereka memberi maaf pada musuh-musuhnya. Sebelum Muhammad SAW wafat pada
umur 63 tahun, sebagian besar orang-orang sememjung Arab telah memeluk agarna.
Islam dan pada abed kemangkatannya, Islam telah tersebar ke Spayol dibagian
barat dan timur sampai ke Cina. diantara falctor-faktor yang menjadikan. Islam
berkembang dengan cepat dan damai adalah karena kebenaran dan keJelasan.
doktnmya. Islam hanya mengajak beriman kepada Allah SWT Yang Maha Esa Dialah
Tuhan Yang Patut di Sembah
D. Islam
Agama Rahmatan Lil’alamin
Hadirnya
Islam di dunia membuat perubahan besar dalam kehidupan manusia, terutama dalam
pengembangan i1mu. pengetahuan. Karma Islam memerintalikan untuk menggunakan
kekuatan intelegasinya dan obsesinya, dalam beberapa tahun penyebaran agama
Islam peradaban dan universitas-universitas berkembang dengan pesat, Berta
pemikiran yang baru dengan yang lama menghasilkan kemajuan dalam bidang medis,
matematika, fisika, astronomi, geografi, arstektur, semi sastra dan sejarah.
Banyak system yang krusial seperti Aljabar, Angka Arab, dan konsep angka nol
(bilangan yang amat dipedukan dalam kemajuan ilmu eksakta) yang disebarkan ke
Eropa pada abad pertengahan berasal dan duma Islam. Peralatan-peralatan yang
canggih memungkinkan prang-prang Eropa melakukan perjalanan untuk penemuan
seperti astrolabe, kuadran, pets navigasi yang " juga dikembangkan oleh
umat Islam. Itulah sebabnya Islam disebut agama yang rahmat dan al'amin karena
Islam hadir ke dunia mambawa karma yang amat berarti bagi manusia bukan Baja
umat Muslim tapi seluruh ciptaan Allah SWT di jagad raya termasuk non mislim.
Banyak
sekali sumbangan Islam terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di bumf, beberapa
diantaranya :
Rahmat
adalah karunia yang dalam ajaran agama terbagi dua. Rahmat dalam konteks rahman
dan rahmat dalam konteks rahim. Rahmat dalam konteks rahman adalah bersifat amma
kulla syai’ meliputi segala hal, sehingga orang-orang non Muslim mempunyai
hak kerahmanan. Rahim adalah kerahmatan Allah yang hanya diberikan kepada orang
islam. Jadi rahim itu adalah Khoshshun lil Muslim. Apabila
islam dilakukan secara benar, rahman dan rahim allah akan turun semuanya.
Dengan
demikian berlaku hukum Sunnatullah. Baik muslim maupun non muslim kalau mereka
melakukan hal-hal yang diperlukan kerahmanan, maka mereka akan mendapatkan
hasilnya. Kendati mereka muslim tetapi mereka tidak melakukan ikhsiar
kerahmanan, maka mereka tidak akan mendapatkan hasilnya. Dengan kata lain, karunia
rahman itu berlaku hukum kompetitif. Misalnya orang islam tidak melakukan
kegiatan belajar maka tidak bisa dan tidak akan menjadi pintar. Sementara orang
yang melakukan ikhtiar kerahmanan meski dia non muslim mereka akan mendapatkan
pengetahuan.
E. Ilmu Medis
(kandungan)
Dalam kitab
suci Al-qur’an Allah SWT berfirman tentang tahap-tahap pertumbuhan embrio
manusia dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mami (yang disimpan)
dalam tempat yang kokoh (rahim) Kemudian air mani itu kami jadikan "alaqoh
(lintah, gumpal darah,sesuatu yang menggantung dan segumpal darah), lalu
"alaqoh tersebut kami jadikan Mudghah (bahan yang dikunyah) (Q.S.
Al-Mu’minun :12-14).
12. Dan
Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah.
13. Kemudian
kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim).
14. Kemudian
air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling
baik.
Dari segi bahan kata
"alaqoh memiliki tiga arti : (1) Lintah, (2) sesuatu yang menggantung (3)
segumpal darah.
Untuk itu
membedakan lintah dengan embrio pada tingkatan "alaqoh, kita menemukan
kesamaan antara keduanya, pada tahap hu jugs mendapatkan makanan melalui darah
sang ibu, sama dengan lintah yang makan melewati darah yang lain.
Arti kedua kata "alaqoh
adalah "sesuatu yang menggantung yaitu bergantungnya embrio, selama masa,
"alaqoh di dalam rahim ibu.
Arti ketiga
dan kata. -alaqoh adalah segumpal darah ". Penampakan dan embrio dan
kantongnya selama, berada pada tahap 'alaqoh mirip dengan segumpal, darah . hal
ini di sebabkan karena, adanya darah yang relatif besar dalam embrio pada
tingkat ('alaqoh) ini,"
F. Ilmu
Geografi
Buku yang
berjdul "Earth" merupakan referensi dasar di berbagai Universitas di
seluruh di dunia. Salah seorang penulisnya adalah Profesor Emiritus Frant
Press. la, adalah seorang penasehat. Bidang ilmu pengetahuan diceritakan dalam
bukunya bahwa gunung-gunung memiliki akar-akar yang kokoh. Akar-akar tersebut
tertanam kokoh kedalam tanah. Dengan demkian gunung- gunung itu berbentuk
seoerti sebuah pasak.
Beginilah
Al-qur'an memberikan deskripsi tentang gunung-gunung. Allah SWF berfirman dalam
Al-qur'an (bukankkah kami yang menjadikan bumi itu sebagai hamparan ? dan
gunung-gunung sebagai pasak ?) (Qs Annabah 6-7)
Geografi
modern telah membuktilm bahwa gunung-gunung itu memiliki akar-akar yang kokoh
di bawah permukaan bumf, dan akar-akar itu bisa mencapai berkali-kali tingginya
di atas permukaan bumi. Jadi kata yang paling tepat untuk mendeskripsikan
gunung-gunung berdasarkan informasi ini adalah pasak. Karena, kebanyakan letak
akar yang sebenamya tersembunyi di bawah permukaan bumi.
Sejarah sama
mengatakan kepada kita bahwa teori gunung-gunung yang memiliki akar kokoh telah
diperkenalkan pada tahun 1966 oleh seorang ahli astronomi. Sir George Airl. Gunung-gunung jugs berperan penting dalam menstabilisasikan lapisan kulit
bumi. Gunung-gunung itu menahan getaran bumi. Allah SWT berfirman dalam, Al-qur'ran:
Artinya :
Dan dia
menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu,
(dan dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat
petunjuk, (QS. An-Nahl : 15)
Selama 15
abad-Islam di muka bumi ini, implementasi rahmat bagi semesta alam sudah meluas
hampir ke berbagai belahan dunia. Secara etimologis, Islam berarti damai,
sedangkan rahmatan lil `alamin berarti `kasih sayang bagi semesta alam'. Maka
yang dimaksud dengan Islam Rahmatan lil'alamin adalah Islam yang kehadirannya
di tengah kehidupan masyarakat mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi
manusia maupun alam. Rahmatan
lil'alamin adalah istilah qurani dan istilah itu sudah terdapat dalam Alquran,
yaitu sebagaimana firman Allah dalam Surat Al- Anbiya' ayat 107:
Dan tiadalah
kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
Ayat tersebut menegaskan bahwa
kalau Islam dilakukan secara benar, dengan sendirinya akan mendatangkan rahmat
untuk orang Islam maupun untuk seluruh alam.
Rahmat
adalah karunia yang dalam ajaran agama terbagi menjadi dua, rahmat dalam
konteks rahman dan rahmat dalam konteks rahim. Rahmat dalam konteks rahman
adalah bersifat ammakulla syai', meliputi segala hal, sehingga orang-orang
nonmuslim pun mempunyai hak kerahmanan. Rahim adalah kerahmatan Allah yang
hanya diberikan kepada orang Islam. Jadi rahim itu adalah khoshshun lil
muslimin. Apabila Islam dilakukan secara benar, rahman dan rahim Allah akan
turun semuanya.
Dengan
demikian berlaku hukum sunnatullah; baik muslim maupun nonmuslim kalau mereka
melakukan hal-hal yang diperlukan oleh kerahmanan, maka mereka akan mendapatnya.
Kendati orang Islam, tetapi jika tidak melakukan ikhtiar kerahmanan, maka
mereka tidak akan mendapatkan hasilnya. Dengan kata lain, karunia rahman ini
berlaku hukum kompetitif Misalnya orang Islam yang tidak melakukan kegiatan
ekonomi, maka tidak bisa dan tak akan menjadi makmur. Sementara orang yang
melakukan ikhtiar kerahmanan, meski dia nonmuslim, mereka akan mendapatkan
kemakmuran secara ekonomi. Karena dalam hal ini mereka mendapat sifat
kerahmanan Allah yang berlaku universal (amnia kulla syai'). Adapun hak atas
surga ada pads sifat rahimnya Allah SWT, maka yang mendapat kerahiman ini
adalah orang mulmin. Dengan demikian, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
rahmatan lil'alamin adalah bersatunya-karunia Allah yang terlingkup di alam
kerahiman dan kerahmanan Allah.
Bisakah
seorang yang hidup pada masa Nabi Muhammad SAW mengetahui bentuk gunung yang
sebenarnya ? bisakah seorang membayangkan bahwa gunung raksasa yang kokoh yang
ia lihat di depannya itu sebenamya memanjang masuk kedalam tanah dan memiliki
pasak, seperti yang dikatakan para ilmuan? geografi modern telah menegaskan
kebenaran ayat-ayat Al-qur'ran tersebut. Menjadikan Islam sebagai Rahmatan
Lil’alamin.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam
konteks Islam rahmatan lil'alamin, Islam telah mengatur tats hubungan
menyangkut aspek teologis, ritual, sosial, dan humanitas. Dalam segi teologis, Islam memberi rumusan tegas yang harus diyakini oleh
setiap pemeluknya, tetapi hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk memaksa
nonmuslim memeluk Islam. Begitu halnya dalam tataran ritual yang memang sudah
ditentukan operasionalnya dalam Alquran dan Hadits. Namun, dalam konteks
sosial, Islam sesungguhnya hanya berbicara mengenai ketentuan-ketentuan dasar
atau pilar-pilamya yang pener emahan operasionalnya secara detail dan
komprehensif tergantung pads kesepakatan dan pemahaman masing-masing komunitas,
yang tentu memiliki keunikan berdasarkan keberagaman lokalitas nilai dan
sejarah yang dimilikinya.
Entitas
Islam sebagai rahmat lil'alamin mengakui eksistensi pluralitas karena Islam
memandang pluralitas sebagai sunnatullah, yaitu fungsi pengujian Allah pads
manusia, fakta sosial, dan rekayasa sosial (social engineering) kemajuan umat
manusia. Wallahu a'lam bishshawab.
B.
Saran
Saran untuk
pembaca kalau ada kekurangan mohon kritiknya sangat diharapkan.
Daftar Pustaka
0 komentar:
Posting Komentar